Kamis, 21 April 2016


contoh surat perjanjian



                                                       SURAT PERJANJIAN PRA NIKAH



Nomor:265
Pada hari ini, 21 November 2013
Menghadap kepada saya, Frid Hutagalung, Sarjana Hukum, —
Notaris di Jl. Surat Kuasa No. 339, Opi Palembang , dengan dihadiri oleh para saksi yang
dikenal oleh saya, Notaris dan akan disebutkan pada akhir-
akta ini: ————————————————
——— selanjutnya disebut Pihak Pertama ————–
1. Nama : Deniant
    Pekerjaan : PNS
    Alamat : Jl.  Mawar No. 214, palembang
    No KTP : 00321541274
————- selanjutnya disebut Pihak Kedua. ———–
2. Nama : Ulan
    Pekerjaan : Wiraswasta
    Alamat : Jl. Salalak no 24 palembang
    No KTP : 00723894783

Penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. ————–
Para penghadap Deniant dan Ulan
menerangkan kepada saya, Notaris : ———————–
Bahwa antara para pihak telah terdapat kesepakatan untuk –
melangsungkan perkawinan dan untuk itu para pihak telah —
setuju dan mufakat untuk membuat perjanjian kawin dengan –
memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai —-
berikut: ————————————————-
———————– Pasal 1 ————————–
———————- PISAH HARTA ———————–
Antara suami isteri tidak akan ada persekutuan harta benda
dengan nama atau sebutan apapun juga, baik persekutuan —
harta benda menurut hukum atau persekutuan untung dan rugi
maupun persekutuan hasil dan pendapatan. —————–
———————— Pasal 2 ————————-
————————- HARTA ————————–
Semua harta benda yang bersifat apapun yang dibawa oleh —
para pihak dalam perkawinan, atau yang diperolehnya selama
perkawinan karena pembelian, warisan, hibah dan atau —–
dengan cara apapun juga tetap menjadi milik dari para —-
pihak yang membawa dan atau yang memperolehnya. ———-
————————- Pasal 3 ————————
——————– BUKTI PEMILIKAN ———————
1. Barang-barang bergerak yang oleh para pihak didapat —
dari dan oleh sebab apapun juga sesudah perkawinan ——-
dilangsungkan, wajib dibuktikan dengan bukti pemilikan—-
dengan tidak mengurangi hak pihak kedua, untuk ———–
membuktikan adanya barang-barang atau harganya, ———-
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 166 Kitab Undang—-
Undang Hukum Perdata. ————————————
2. Barang-barang tidak bergerak, yang tidak dapat ——–
dibuktikan dengan bukti pemilikan atau surat-surat ——-
lainnya oleh salah satu pihak, dianggap sebagai ———-
kepunyaan para pihak, masing-masing untuk (setengah) —–
bagian yang samabesar. ———————————–
————————– Pasal 4 ———————–
——————— HAK-HAK PARA PIHAK —————–
1. Kekayaan dan hutang dari para pihak yang terjadi ——
sebelum atau sesudah perkawinan dilangsungkan, tetap —–
menjadi hak atau kewajiban masing-masing. —————-
2. Pihak kedua dapat mengurus dan mempertahankan haknya, –
baik dalam tindakan pengurusan maupun dalam tindakan —–
pemilikan untuk mengurus, menguasai sendiri harta ——–
bendanya, baik yang bergerak, maupun yang tidak ———-
bergerak, dan penikmatan secara bebas dari —————
penghasilannya. ——————————————
3. Untuk hal-hal tersebut di atas, sepanjang diperlukan —
dengan ini pihak kedua telah diberi kuasa dan ————
persetujuan oleh pihak pertama. ————————–
————————— Pasal 5 ———————-
———————– BIAYA-BIAYA ———————-
1. Biaya-biaya untuk keperluan rumah tangga, untuk ——-
mendidik dan memelihara anak-anak yang dilahirkan dari—-
perkawinan mereka dipikul oleh pihak pertama. ————
2. Pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan tersebut diatas
yang dilakukan oleh pihak kedua, dianggap telah ———-
dilakukan dengan persetujuan dari pihak pertama. ———
3. Hutang-hutang maupun tagihan-tagihan dari pihak lain —
yang timbul dari biaya-biaya tersebut di atas, harus —–
ditanggung dan wajib dibayar oleh pihak pertama, dan —–
pihak kedua tidak dapat ditagih atau digugat mengenai —-
hal tersebut. ——————————————–
————————— Pasal 6 ———————-
———— BERAKHIR/PERHITUNGAN MENURUT HUKUM ———-
1. Pakaian-pakaian dan perhiasan-perhiasan yang ada pada –
para pihak, pada saat berakhirnya perkawinan atau pada—-
waktu diadakan perhitungan menurut hukum, dianggap ——-
sebagai milik pihak yang memakainya atau dianggap ——–
dimiliki oleh yang biasa memakai barang-barang ———–
tersebut, sehingga terhadap barang-barang tersebut ——-
tidak akan diadakan perhitungan. ————————-
2. Segala macam barang-barang untuk keperluan rumah tangga
termasuk pula perabot-perabot makan, minum, tidur yang—-
ada di dalam rumah kedua belah pihak pada saat ———–
berakhirnya perkawinan atau pada saat diadakan ———–
perhitungan menurut hukum, dianggap miliknya Pihak ——-
Kedua, sehingga terhadap barang-barang tersebut, tidak—-
akan diadakan perhitungan. ——————————-
—————————- Pasal 7 ———————
————————— LAIN-LAIN ——————–
Bahwa selain dari pada pakaian dan barang-barang ———
perhiasan, mereka masing-masing (yang menurut keterangan –
para pihak tidak perlu diuraikan lebih lanjut dalam akta –
ini), tidak membawa sesuatu apapun dalam perkawinan yang –
harus ditulis dalam akta ini. —————————-
—————————- Pasal 8 ———————
—————————- DOMISILI ——————–
Untuk akta ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya,-
memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di kantor —–
Panitera Pengadilan Negeri palembang
—————— DEMIKIANLAH AKTA INI ——————
Dibuat dan diselesaikan di palembang , Kamis, 21 November 2013 seperti tersebut pada awal akta ini, —–
dengan dihadiri oleh : ———————————–
1. Ferdinand Sinaga, SH—————-
2. Valentino Simbolon, SH—————-
Keduanya karyawan kantor Notaris, dan bertempat tinggal di
jakabaring,palembang sebagai para saksi. —————————–
Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya, Notaris, —
kepada para penghadap dan para saksi, maka segera para —
penghadap, para saksi dan saya, Notaris, menandatangani —
akta ini. ————————————————
Dibuat dengan. ——————————————-
                       
                                               
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Palembang , 21 november  2015


                                        Pihak pertama,                                   Pihak  kedua.
 (          Deniant              )                       (                  Ulan                 )









Surat perjanjian adalah surat kesepakatan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak yang saling mengikatkan diri untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.

JENIS JENIS SURAT PERJANJIAN.

Bila anda ingin mengethui lebih dalam tentang perjanjian dan surat perjajian akan lebih baik bila anda juga mengetahui tentang jenis jenis perjanjian. Perjanjian bisa di kategorikan dalam dua kelompok sebagai berikut:

a.    Perjanjian autentik
b.   Perjanjian di bawah tangan.

Maksudnya adalah;

Perjanjian autentik adalah perjanjian yang di buat dan di saksikan oleh pejabat Negara yang di tunjuk, sedangkan perjanjian di bawah tangan adalah perjanjian yang di buat tapi tidak di saksikan oleh pejabat Negara. Dalam hal ini kedua perjanjian adalah syah. Selama syarat syarat dasar dalam membuat perjanjian terpenuhi perjanjian tersebut syah dan berlaku meskipun tidak di buat dan di saksikan oleh pejabat Negara.

Macam-macam surat perjanjian

Adapun macam perjanjian ini adalah:
·  Perjanjian jual beli;
·  Perjanjian sewa-menyewa;
·  Perjanjian pinjam-meminjam;
·  Perjanjian tukar-menukar;
·  Perjanjian kerja;
·  Perjanjian hibah;
·  Perjanjian penitipan barang;
·  Perjanjian pinjam-pakai;
·  Perjanjian pinjam-mengganti;
·  Perjanjian penanggung utang;
·  Perjanjian untung-untungan;
·  Perjanjian pemberian kuasa; dan

·  Perjanjian perdamaian